Manado, CorongSulut.Com – Tim Penilai dari Kementerian Investasi/BKPM dan Kementerian Dalam Negeri, Selasa (3/10) pagi diterima Walikota Manado Andrei Angouw di ruang kerjanya.
Maksud kedatangan Tim ini untuk melakukan Uji Petik Penilaian Kinerja Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Percepatan Pelaksanaan Berusaha dimana DPMPTSP, dimana Kota Manado masuk dalam 8 Besar Kategori Kota di Indonesia yang sudah diumumkan beberapa waktu lalu.
Wisnu Wijaya Soedibjo, Staf Senior Kepala dari Kementerian Investasi/BKPM, Halomoan Pakpahan, Analisis Kebijakan Ahli Madya dari Kemendagri, serta pendamping Ika Nurlela, Debby Julia dan Agung, menyampaikan apa yang menjadi tujuan mereka.
Sememtara itu Kadis PTSP Kota Manado Charles Rotinsulu S.E. M.Si, ikut menyampaikan beberapa gambaran umum dalam kaitan soal Pelaksanaan Tupoksi PTSP, Rotinsulu pun membicarakan kaitan dunia usaha yang ada di Kota Manado.
Ikut dibicarakan hal-hal yang perlu disiapkan dan apa yang perlu dilakukan, termasuk bagaimana kondisi para pelaku usaha di Manado. “Kondisi para pelaku usaha sangat kondusif,” papar Rotinsulu.
Walikota merespon positif kehadiran Tim Penilai sambil menyampaikan bagaimana tugas pemerintah dalam mensejahterahkan rakyat. Walikota juga memberi gambaran soal investasi di Kota Manado termasuk adanya hambatan-hambatan investasi dan sebagainya.
Walikota ikut berharap pemerintah pusat agar memberikan insentif ke daerah supaya investasi di daerah bergairah misalnya soal insentif bebas pajak tertentu atau apalah yang akan mendorong daerah bergairah dalam dunia usaha dan pelaksanaan pembangunan ekonomi lainnya.
Pihak Tim Penilai menyampaikan juga soal pengawasan dalam kaitan dengan kewenangan antara Provinsi dengan Pemerintah Kota Manado dengan melihat regulasi yang ada. Juga ditanyakan kepada Wali Kota soal dukungan anggaran dalam kaitan dengan mekanisme perijinan serta meningkatkan Tupoksi PTSP.
Walikota memberikan tanggapan soal hal itu dengan memberikan gambaran beberapa hal yang akan berpengaruhi dalam peningkatan investasi di Kota Manado. “Kalau Kota kotor, investor bisa saja enggan berinvestasi di Kota Manado,” kata Walikota.(csc)